laman

Minggu, 08 Agustus 2010


'Meski Harus Memilih'


Hari – hari yang dulu memang indah,

Tak ada keraguan,

Tak ada kebimbangan,

Tak ada kebingungan,

Semua mengalir seiring arus air yang mengalir dari hulu ke hilir.

            Tapi fase itu kini sudah berakhir,

            Tak boleh lagi ada ragu,

            Bimbang,

            Dan bingung.

Yang boleh hanya ada rangkaian huruf,

Singkat,

Padat,

Namun penuh makna,

“Pilihan”.

            Memilih memang sulit,

Andai boleh memilih,

Ingin rasanya jiwa ini menjadi yang terpilih.

Tak tau hari esok akan terjadi apa,

Tak sanggup kalau harus menerka,

Tak mampu kalau harus menduga,

Serba salah.

Hati dan jiwa ini,

Ingin rasanya memilih kamu,

Kamu yang mungkin tak masuk akal untuk dipilih,

Kamu yang mungkin hanya mimpi indah untuk ku.

Kalau memang kamu tak masuk akal untuk dipilih,

Dan kalau kamu hanya mimpi indah untuk ku,

Kenapa harus ada pilihan?

Kenapa tak kau biarkan saja aku mengalir?

Menunggu takdir.



Karena sesungguhnya,

Hidup ini adalah pilihan,

Hidup tak menunggu takdir,

Tapi menjemput nasib.

Renungkanlah pilihan Tuhan – Mu

Karena pilihanNya yang paling masuk akal,

Pilihan Tuhan – Mu lah yang paling indah,

Walaupun tak seindah mimpi – mimpimu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar